PENDAHULUAN
I.1.
Tujuan
Mengerti dan memahami
apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM), serta manfaat sistem informasi pada suatu organisasi yang berada didalam suatu
departemen atau sebuah perusahaan dengan harapan kemajuan perusahaan dapat
terus berkembang yang akan berdampak pada kemajuan ekonomi digital.
BAB II
PEMBAHASAN
I.1. Pengertian Sistem Informasi
Manajemen (SIM)
SIM adalah
penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yg dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Kumpulan dari
interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian.
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang
cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses
didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang
paling penting komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang
berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan
perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen
perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi
agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi
perusahaan.
I.2. Pengertian SIM Menurut Para
Ahli
1.Menurut Kroenke,David,1989
SIM adalah pengembagan dan penggunaan
sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi.
2.Menurut Mc.Leod,1995
SIM
didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi
bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi
menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi
di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di
masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik,
laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan
oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk
memecahkan masalah.
3.Menurut Stoner,1996
SIM merupakan metode formal yang menyediakan
informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses
pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan
, operasi secara efektif dan pengendalian.
I.3. Kegunaan atau Fungsi Sistem
Informasi manajemen (SIM)
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
11. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen.
12. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
14. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
15. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
11. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen.
12. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
14. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
15. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
I.4. Aktivitas Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Aktivitas proses pengolahan informasi pada dasarnya terbagi atas aktivitas
input, proses, output, storage, dan control. Kerangka Kerja Kerja Sistem Informasi Manajemen, meliputi
: 1) Foundation Concepts (Membuat
konsep sistem informasi), 2) Development
Procesess (pengembangan sistem informasi), 3) Business Aplications, 4) Management
Challenges 5) Information Technologies.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya
ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang
membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus
berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari
kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan munculnya peraturan dari
pemerintah. Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu
manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah
manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai. Sistem informasi manajemen
SIM bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam
organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang
otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem
komputer.
I.5. Manfaat
SIM Dalam Organisasi/Perusahaan
1.
Meningkatkan Efisiensi Operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional
membuat organisasi dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost
leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan
juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers
to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara
lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok
dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan
contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM,
bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka
yang berlangsung beberapa tahun.
3. Membangun
Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam
keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat
lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem
informasi, dan melatih end users.
Fungsi dari sistem informasi tidak
lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan
keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user
manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk
menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari
sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan
tantangan manajerial yang besar.
BAB III
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
pada penjelasan di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar